Sabtu, 26 Oktober 2013

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

EYD adalah kaidah atau tata cara penggunaan bahasa Indonesia untuk keteraturan dan keseragaman bentuk terutama dalam bahasa penulisan.Keteraturan Bentuk akan memberi ketepatan dan memperjelas makna dari bahasa itu sendiri dalam penggunaannya.Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang berlaku sejak tahun 1972,ejaan ini menggantikan ejaan yang sebelumnya digunakan oleh Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Sekarang kita akan membahas tentang sejarah dari Ejaan Yang Disempurnakan,adapun sejarahnya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan,sudah mengalami perubahan system ejaan yaitu :
1.       Ejaan Van Ophuysen
2.       Ejaan Suwandi
3.       Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
4.       Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Itu adalah sejarah perubahan system penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan,sekarang saya akan menjelaskan perubahan system tersebut
Ejaan Ophuysen                   Ejaan Republik (Ejaan Suwandi)         Ejaan Yang Disempurnakan(EYD)     
(1901-1947)                         (1947-1972)                                        (Mulai 16 Agustus 1972)
1.       Choesoes            1.Chusus                                              1.Khusus
2.       Djoem’at             2.Djum’at                                            2.Jumat
3.       Ja’ni                    3.Jakni                                              3.Yakni

Dari perubahan system diatas,perubahan terakhirlah yang digunakan hingga saat ini yaitu Ejaan Yang Disempurnakan(EYD).Selain perubahan system penulisan EYD,ada juga ruang lingkup yang berkaitan dengan penulisan EYD,ruang lingkup tersebut meliputi lima aspek sebagai berikut :
1.       Pemakaian huruf
2.       Penulisan huruf
3.       Penulisan kata
4.       Penulisan unsur
5.       Pemakaian tanda baca

Yang pertama ada Pemakaian huruf,dalam EYD pemakaian huruf adalah bagaimana cara pemakaian huruf yang benar sesuai dengan kaidah atau tata cara dalam EYD,pemakaian huruf tersebut terbagi lagi menjadi 5 bagian diantaranya : 1.Huruf abjad 2.huruf vocal 3.huruf konsonan 4.huruf diftong 5.gabungan huruf konsonan.Selanjutnya ada penulisan huruf,disini penulisan huruf itu harus sesuai dengan EYD agar makna dari penulisan kata tersebut dapat atau mudah dimengerti bagi para pembaca,penulisan huruf tersebut terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :


1.      Penggunaan Huruf Kapital
1.       Jabatan tidak diikuti nama orang
2.       Huruf pertama nama bangsa
3.       Nama geografi sebagai nama jenis
4.       Setiap unsur bentuk ulang sempurna
5.       Penulisan kata depan dan kata sambung

2.      Penulisan Huruf Miring
1.       Penulisan nama buku
Contoh: Buku Jurnalistik Indonesia, Majalah Sunda Mangle, Surat Kabar Bandung Pos.
  1. Penulisan penegasan kata dan penulisan bahasa asing
Contoh: boat modeling, aeromodeling, motorsport.
  1. Penulisan kata ilmiah
Contoh, royal-purple amethyst, crysacola, turqoisa, rhizopoda, lactobacillus, dsb.
Selanjutnya ada penulisan kata adalah penulisan kata yang biasa kita gunakan pada kehidupan sehari – hari dan penulisan kata tersebut terbagi menjadi 9
 jenis yaitu :
1.       Kata dasar
2.       Kata turunan ( kata berimbuhan )
3.       Kata ulang
4.       Gabungan kata
5.       Kata depan/preposisi (di,ke,dari,dalam,kepada,pada)
6.       Kata sandang ( si dan sang )
7.       Partikel
8.       Singkatan dan akronim
9.       Angka dan lambang bilangan


Setelah penulisan kata,selanjutnya ada lagi tentang penulisan unsur serapan.Penulisan unsur serapan disini maksudnya adalah seringkalinya mengambil dan menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,situasi dan kondisi yang ada.Berdasarkan taraf integritasnya ,unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian yaitu : 1.Secara adopsi 2.Secara adaptasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar